Tuesday, March 18, 2014

tips memilih ikan

    Pada saat membeli ikan untuk dimasak kita perlu mencermati kondisi ikan dengan seksama.Baik ikan segar maupun ikan asin, semua mempunyai kriteria tertentu sebagai pedoman bahwa ikan tersebut tidak busuk dan layak dikonsumsi. Pada ikan terdapat bakteri patogen dan nonpatogen. Bakteri patogen yang ada pada ikan biasanya salmonella sp dan vibrioparahaemolitycus. Bakteri ini bila masuk dalam tubuh kita dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan dan gejala yang ditimbulkan adalah mulas, sering buang air besar. Sedangkan bakteri nonpotagen adalah bakteri yang menyebabkan kebusukan pada ikan. Bakteri tersebut adalah pseudomonas sp, Acromobacter sp, dan Shewanella. Biasanya ikan yang bususk menimbulkan gatal-gatal karena protein ikan telah terurai menghasilkan histamin. Pada ikan tuna, tongkol, kakap, dan sarden biasanya histamin terdapat secara alami dalam tubuhnya, dikarenakan ikan-ikan tersebut memakan plankton yang mengandung scrombotoxin. Toksin ini bila dikonsumsi akan menimbulkan pusing, mual, muntah atau diare.


     Nah, untuk menghindari reaksi negatif dari ikan yang busuk maka hal-hal berikut perhatikan dengan seksama.

Saat membeli
  •  Ikan yang segar memiliki tanda-tanda berikut : insangnya berwarna merah, tekstur dagingnya kenyal dan elastis (bila ditekan kembali kebentuk semula), sisik tak mudah lepas dan mengkilat,  tidak berbau amis atau busuk. Pada ikan filled (potongan) beku atau segar, pilihlah yang dagingnya berwarna cerah, teksturnya kenyal dengan aroma segar khas ikan.
  • Ikan pindang yang segar biasanya memiliki tekstur yang kenyal, tidak mudah buyar. Jika pada saat dimasak ikan menimbulkan aroma busuk atau seperti ikan asin maka hal tersebut menndakan bahwa ikan tersebut tidak segar. Bila dimakan kadang menimbulkan gatal drongga mulut.
  • Untuk ikan asin pilihlah yang kering, bebas dari kotoran selain garam, dan tidak berulat.
Saat mengolah
  •  Untuk ikan segar, cuci bersih ikan dengan air mengalir. jangan lupa bersihkan sisik dan buang isi perutnya. Setelah dipotong-potong, segera ikan dimasak. Untuk menghambat perkembangan mikroba pada ikan maka taburi ikan dengan garam, tambahkan larutan cuka atau perasan jeruk.
  • Cucilah ikan asin sebelum diolah karena pada umumnya pengolahan ikan asin belum memperhatikan unsur higenis dan sanitasi yang baik.
  • Suhu pemanasan ikan yang minimun adalah 77C
Saat menyimpan
  • Sebelum menyimpan ikan segar, buang isi perutnya, cuci bersih, tiriskan kemudian baru disimpan.
  • Tempatkan ikan dalam frezer dengan wadah plastik tertutup.
  • Untu ikan asin, jemur kembali selama 1 hari untuk mengindari tumbunya jamur dan kapang. Simpanlah dalam wadah tertutup dan letakkan dalam suhu kamar maupun di dalam lemari es. 

No comments:

Post a Comment