Urin digunakan untuk terapi. Wow, membayangkan saja sudah jijik apalagi menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Memang hal ini kedengarannya aneh tapi terapi ini memperlihatkan perkembangannya di dunia. Yang pada awalnya hanya dianggap sebagai kepercayan tradisional, lama-lama dijadikan penelitian medis yang mampu mengatasi berbagai keluhan. Di negara India terapi ini sudah dilakukan sejak 5000 tahun yang lalu. Dalam Kitab Darma Tantra yang berisi Sivambu Kalvapidhi, menerangkan cara minum urin untuk penyegar tubuh dan urin dipercaya sebagai shivambu atau air shiva. Shiva adalah dewa paling berpengaruh dalam ajaran Hindu. PM. Morarji Desai (1977-1979) pun menerapkannya selama 36 tahun sampai akhir hidupnya di usia 99 tahun.
Di negara China terapi urin ini juga sudah asing lagi. Terapi ini telah dilakukan sejak 1700 tahun yang lalu. Bahkan ada rumah sakit khusus yang menggunakan pengobatan dengan cara ini. Terapi urin ini juga dilakukan di negara Jepang, Jerman, bahkan Amerika Serikat.
Bagaimana dengan negara kita, apakah ikut menerapkannya juga? Wah, ternyata tak sedikit orang yang telah mencobanya, meskipun tak ada penelitian khusus mengenai penerapan terapi urin ini. Banyak kalangan yang merasa terbantu dengan terapi ini. Dan mereka mencoba terapi ini lantaran sudah tidak menemukan langkah terbaik yang mampu membebaskan diri mereka dari keluhan.
Ekstrak urin ternyata telah lama dijadikan komoditi di dunia medis. Di Amerika Serikat, beberapa wc umum yang berlokasi dekat hotel dan restoran besar dilengkapi dengan drum besar dan alat penyaring, kemudian urin disalurkan ke laboratorium kecil. Dari sini kemudian dihasilkan ekstrak urin yang disebut urokinase untuk disalurkan ke pabrik obat dan kosmetik. Tahun 1970, penghasilannya mencapai 600 dollar Amerika per hari. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Iwan T. Budiarso, DVM., M.Sc., APU, ahli patologi dan terapi urin. Beliau juga menuturkan bahwa di sebuah kota kecil di Belanda, pabrik obat setempat berani membayar 3 gulden untuk satu botol urin. Pabrik pembuatan wol katanya juga menggunakan urin untuk meluruhkan lemak yang menempel pada wol agar mudah menyerap warna.
Sebenarnya zat apa sih yang terkandung dalam urin sehingga mampu dijadikan sebagai terapi, padahal yang kita tahu urin adalah sebagai zat buang tubuh yang sudah tidak berguna dan bau. Seorang dokter menjelaskan bahwa sebetulnya di dalam urin banyak sekali kandungan zat-zat yang berguna. Ada 300 zat yang bermanfaat dalam urin. Dari penelitian para ahli diketahui bahwa urin mengandung vitamin, mineral, enzim, hormon, anti alergen, anti gen, antibody, dan asam amino. Kandungan ini merupakan zat berlebih yang dikeluarkan oleh tubuh karena tidak terpakai, yang oleh ginjal dipisahkan dari darah untuk dikeluarkan. Dan jika zat yang telah dikeluarkan ini dimasukkan kembali ke dalam tubuh, maka akan merangsang peningkatan sistem kekebalan tubuh.
Kata Budiharjo, urin juga mampu menghilangkan kerutan dan flek hitam di wajah. Caranya dengan menggunakan urin sebagai lulur, yaitu mengusapkan urin ke seluruh permukaan kulit. Urin juga mampu mengatasi keluhan di kulit kepala. Cara terapinya juga sama yaitu dengan mengusapkan urin ke kulit kepala. Selain itu, urin juga dapat digunakan untuk terapi keluhan berat seperti kanker, jantung, darah tinggi, diabetes, hepatitis, bahkan HIV/Aids. Reaksi yang ditimbulkan setelah minum urin pertama kali umumnya adalah diare dan gatal-gatal. Ini sebagai reaksi penyembuhan atau detoksifikasi yang menandakan bahwa banyak toksin yang harus dikeluarkan tubuh.
Sumber : Majalah COSMOPOLITAN Oktober 2001
Sumber : Majalah COSMOPOLITAN Oktober 2001